MEDAN – Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Medan, Marisda Sipayung menuturkan perilaku tersangka bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi St Yosep, Jalan Dr Mansur Medan,
Menurut dia, selama di sekolah tersangka IAH dikenal sebagai siswa yang taat beragama. Ia rajin menjalankan ibadah salat wajib termasuk salat duha.
BERITA REKOMENDASI
“Kalau lagi belajar dan sudah masuk waktu sholat, dia selalu minta ijin untuk ke mushola. Kita sih enggak keberatan karena itu kan memang hak dia. Kita pernah cek pun memang dia ada di mushola,” ujarnya Senin kemarin.
Meski terbilang taat beragama, namun IAH, tidak bergabung bersama komunitas maupun kegiatan siswa-siswa muslim di sekolah tersebut.
“Dia pernah ikut pesantren kilat, tapi sebatas sebagai peserta. Sementara di sini kan kita ada kelompok siswa-siswa beragama Islam untuk kegiatan keagamaan di sekolah. Di situ dia tidak ikut,” lanjut dia.
Marisda menjelaskan bahwa IAH juga berperilaku cukup baik selama berada di sekolah. Meski tak punya banyak teman, ia tak pernah terlibat keributan apapun di sekolah.
“Termasuk dengan yang beragama non-muslim. Dia tidak pernah bermasalah. Memang dia pendiam, tapi selagi tidak diganggu, dia tidak mengganggu. Prinsipnya begitu,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar